Kawat Tembaga Sebagai Physical Layer Pada Media Komunikasi Data

Download Makalah


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan walaupun tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Makalah ini membahas mengenai gambaran umum Lapisan OSI tahap pertama yaitu “Physical Layer” yang di implementasikan pada penggunaan kawat tembaga sebagai media jaringan komunikasi data.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak sekali mendapatkan bantuan dan dukungan dari teman-teman, selain itu penulis juga mendapatkan hambatan dari kurangnya penjelasan secara rinci mengenai lapisan OSI. Oleh karena itu, penulis memohon saran dan kritikannya untuk penyempurnaan pembahasan mengenai judul yang penulis ambil.

Bandung, Mei 2010

PENULIS


DAFTAR ISI

Kata Pengantar

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang

1.2.      Perumusan Masalah

1.2.1.      Identifikasi Masalah

1.2.2.      Batasan Masalah

1.3.      Maksud Dan Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.      Gambaran Umum OSI Layers

2.2.     Gambaran Umum Physical Layers

2.3.      Pemanfaatan Physical Layers pada Komunikasi Data

BAB III

PENUTUP

3.1.      Garis Besar

3.2.      Sumber Referensi

BAB I

PENDAHULUAN


1.1.          Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang, tidak menutup kemungkinan setiap jam dan menit teknologi baru muncul dengan kelebihan dan keunggulan yang berbeda satu sama lain atau mungkin saling melengkapi dan menutupi kekurangan yang ada. Dengan adanya internet merupakan salah satu bentuk teknologi yang seharusnya dapat memotivasi sekaligus memberikan inspirasi untuk menghasilkan kreasi yang bermanfaat. Setiap informasi yang dibutuhkan (yang terkait) dapat dengan cepat diperoleh hanya dengan mengetikan kata kuncinya dengan tepat. Permintaan informasi dari client kepada server langsung disajikan dengan data-data yang terkait pada database yang ada. Bagaimanakah proses pengelolaan data dan proses pengirimannya yang sebenarnya terjadi?. Inilah hal yang sering dilupakan oleh para peselancar di dunia maya.

1.2.          Perumusan Masalah


1.2.1.        Identifikasi Masalah

Ketika terjadi proses pengiriman data dari client kepada server atau sebaliknya, banyak hal-hal yang tidak diketahui oleh para surfer, karena mungkin mereka kurang mengangap penting mengenail hal tersebut. Data yang tidak tepat, hilangnya data, hancurnya data besar kemungkinan terjadi pada proses pengiriman data pada tahap-tahap tertentu. Hal inilah yang menjadi permasalahan pada jaringan komunikasi data.

1.2.2.        Batasan Masalah

  1. Membahas secara global mengenai lapisan OSI (OSI Layers)
  2. Membahas mengenai pemanfaatan kawat tembaga sebagai media jaringan komunikasi data


1.3.          Maksud Dan Tujuan

  1. Memberikan gambaran secara umum mengenai OSI Layers
  2. Memberikan gambaran secara umum mengenai Physical Layer
  3. Memberikan penjelasan secara umum mengenai pemanfaatan kawat tembaga sebagai media komunikasi data dikaitkan dengan Physical Layer
  4. Sebagai media penuangan pengetahuan penulis mengenai Physical Layer
  5. Memenuhi salah satu tugas untuk matakuliah komunikasi data

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.          Gambaran Umum OSI Layers


Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for Open Networking adalah sebuah model arsitektur jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standarization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri meruakan singkatan dari (Open System Interconnection). Model ini disebut juga dengan “Model Tujuh Lapis OSI” (OSI Seven Layer Models).

–       Application:  berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.

–       Presentation: berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.

–       Session: berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, level ini juga dilakukan resolusi nama.

–       Transport: berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data seta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

–       Network: berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

–       Data Link: Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

–       Physical: berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitek jaringan (Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

2.2.          Gambaran Umum Physical Layers

Secara umum Physical Layers menyediakan sarana untuk transportasi di seluruh jaringan media bit yang menyusun kerangka Data Link layer. Lapisan ini menerima sebuah frame lengkap dari lapisan Data Link dan encode sebagai serangkaian sinyal yang dikirim ke media lokal. Bit dikodekan yang terdiri bingkai yang diterima oleh salah satu perangkat akhir atau sebuah perangkat perantara.

Pengiriman frame di media local memerlukan unsur lapisan berikut: Fisik media dan konektor terkait; sebuh representasi bit pada media Encoding data dan control informasi Pemancar dan Penerima sikkuit pada perangkat jaringan. Ada tiga bentuk dasar media jaringan pada data yaitu:

  1. Kabel Tembaga (Copper Cable)

    Untuk media kabel tembaga, sinyal-sinyal adalah pola pulsa elektrik.
  2. Fiber

    Untuk serat, pola sinyal cahaya
  3. Wireless
    Untuk media wireless, sinyal-sinyal adalah pola transmisi radio.

Tiga fungsi dasar dari lapisan  fisik adalah seperti gambar beriktut:

  1. Komponen Fisik
  2. Data Encoding
    Encoding adalah cara mengubah suatu aliran bit data ke dalam kode standar. Kode adalah pengelompokan bit yang digunakan untuk memberikan pola diprediksi yang dapat diakui oleh pengirim dan menerima. Menggunakan pola diprediksi akan membantu untuk membedakan bit data dari bit kontrol dan menyediakan deteksi kesalahan media yang lebih baik. Selain membuat kode untuk data, metode pengkodean pada lapisan fisik juga dapat memberikan kode untuk tujuan kontrol seperti mengidentifikasi awal dan akhir frame.
  3. Pemberian Signal
    Lapisan Fisik harus menghasilkan sinyal-sinyal listrik, optik, atau nirkabel yang mewakili “1” dan “0” pada media. Metode mewakili bit disebut metode isyarat. Standar lapisan fisik harus menentukan apa yang merupakan jenis sinyal “1” dan “0”.


2.3.          Pemanfaatan Physical Layers pada Komunikasi Data

Media paling sering digunakan untuk komunikasi data adalah kabel yang menggunakan kawat tembaga untuk sinyal data dan bit kontrol antar perangkat jaringan. Kabel yang digunakan untuk komunikasi data yang biasanya terdiri dari serangkaian kabel tembaga individu yang membentuk sirkuit sinyal didedikasikan untuk tujuan tertentu. Jenis lain dari kabel tembaga, yang dikenal sebagai kabel koaksial, memiliki konduktor tunggal yang berjalan melalui pusat kabel yang terbungkus oleh, namun terisolasi dari, pelindung lainnya.

Tembaga jenis media yang dipilih adalah ditentukan oleh standar lapisan Fisik yang dibutuhkan untuk menghubungkan lapisan Data Link perangkat dua atau lebih jaringan. Kabel ini dapat digunakan untuk menghubungkan node di LAN untuk perangkat perantara, seperti router dan switch. Kabel juga digunakan untuk menghubungkan perangkat WAN ke penyedia layanan data seperti perusahaan telepon. Setiap jenis koneksi dan perangkat kabel terlampir persyaratan yang ditetapkan oleh standar lapisan fisik.

Jaringan media umumnya menggunakan jack modular dan colokan, yang menyediakan koneksi mudah dan pemutusan. Juga, satu jenis konektor fisik dapat digunakan untuk beberapa jenis koneksi. Sebagai contoh, konektor RJ-45 digunakan secara luas dalam LAN dengan satu jenis media dan di beberapa WAN dengan jenis media lain. Berikut adalah contoh hardware yang memakai kawat tembaga




BAB III

PENUTUP


3.1.          Garis Besar

Layer 1 dari model OSI bertanggung jawab atas perangkat interkoneksi fisik. Standar pada lapisan ini mendefinisikan karakteristik listrik, optik, dan radio frekuensi representasi bit yang terdiri dari frame layer Data Link yang akan dikirimkan. Nilai Bit dapat direpresentasikan sebagai pulsa elektronik, pulsa cahaya, atau perubahan dalam gelombang radio. Protokol lapisan fisik menyandikan bit untuk transmisi dan decode mereka di tujuan (destination). Standar pada lapisan ini juga bertanggung jawab untuk menggambarkan karakteristik fisik, listrik, dan mekanik media fisik dan konektor yang menghubungkan dengan perangkat jaringan.

3.2.          Sumber Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI (diakses 20-05-2010, 21.00)

http://www.cisco.com/web/learning/netacad/index.html



  1. Memberikan gambaran secara umum mengenai OSI Layers
  2. Memberikan gambaran secara umum mengenai Physical Layer
  3. Memberikan penjelasan secara umum mengenai pemanfaatan kawat tembaga sebagai media komunikasi data dikaitkan dengan Physical Layer
  4. Sebagai media penuangan pengetahuan penulis mengenai Physical Layer
  5. Memenuhi salah satu tugas untuk matakuliah komunikasi data